Sabtu, 27 September 2014

Manusia dan Kebudayaan

a. Manusia
-          Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapien (Bahasa latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesiesprimata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalamantropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia dialam dunia ini memegang peranan unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.    Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
·         Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
·         Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
·         Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·         Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.
2.    Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
·         Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·         Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
·         Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).

-          Hakekat Manusia
a.       Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
      Tubuh dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit namun tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, maka tubuhnya hancur dan lenyap. Jika manusia meninggal, jiwa keluar dari tubuh dan kembali kepada Tuhan, namun jiwa tidak mengalami kehancuran.
b.      Makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
      Kesempurnannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia diciptakan oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia.
Perasaan manusia ada dua macam:
1.      Perasaan inderawi: Rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.
2.      Perasaan rohani: Perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
a. Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
b. Perasaan Estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
c. Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
d. Perasaan Diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri.
e. Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan korp atau kelompok, atau hidup bermasyarakat yang ikut merasakan kehidupan orang lain.
f. Perasaan Religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
c.       Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
       Manusia adalah produk dari saling tindak atu interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Swebagai mahkluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patalogi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan kemasyarakatannya, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,bahasa, dan sebagainya.
Manusia memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga memiliki akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus menerus. Oleh karena itu, manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus memiliki ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara yang kewajiban dengan yang bukan kewajiban.
Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai motivator terwujudnya budaya yang tinggi. Selain itu, pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.

         Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

b.      Kebudayaan
-          Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli:

> Menurut Wikipedia
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.  Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Menurut Melville J. Herskovitas dan Bronislaw Malinowski
Mengemukakan bahwa yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaanyang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Menurut E.B Tylor (1871)
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia oleh anggota masyarakat.

A.L Krober dan C.Kluchon
Kebudayaan adalah menifestasi atau kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

> C.A. Van Peursen
Kebudayaan diartikan sebagai menifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
-          Pengertian Kebudayaan Menurut Ahli dalam Negri:
>  Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.

>  Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.

>  Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

>  Dr.Moh.Hatta
Berpendapat Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.

>  Effat al-Syarqawi
yang mengartikan  kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu.

Parsudi Suparlan
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.

-          7 Unsur Universal Kebudayaan:
1.      Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

2.      Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.

3.      Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

4.      Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.

6.      Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

7.      Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.




SUMBER:
Buku ilmu budaya dasar oleh widyo nugroho dan achmad muchji diterbitkan oleh universitas gunadarma
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH KASUS KORUPSI, PEMALSUAN, PEMBAJAKAN DAN DISKRIMINASI

CONTOH KASUS KORUPSI, PEMALSUAN, PEMBAJAKAN DAN DISKRIMINASI DISUSUN OLEH :  Mevita  Silviana         16214608 Ke...